Semarang - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan Study Media (Stumed) 2025 dengan tagline "Goes to Batavia, KPI Menyala," acara ini tentunya hanya diikuti oleh mahasiswa jurusan KPI dan dibimbing oleh salah satu dosen KPI, yaitu Bapak Adeni, M.A. Acara ini dimulai pada hari Rabu hingga Jumat, (18-20/06/2025).
Pada pukul 19.00 WIB, Seluruh peserta Stumed mulai berkumpul di samping Auditorium II Kampus III UIN Walisongo untuk persiapan sebelum keberangkatan. Apel pembukaan dimulai pada pukul 21.00 WIB oleh Bapak Adeni, M.A selaku dosen pembimbing Stumed tahun ini. Setelah apel pembukaan, para peserta Stumed secara teratur menaiki bus dan duduk sesuai dengan kursi yang telah ditentukan pada saat Technical Meeting. Setelah semuanya siap, dilakukan doa bersama memohon kelancaran dan keselamatan kepada Allah SWT selama perjalanan menuju Jakarta.
Kamis, 19 Juni 2025, pukul 07.00 WIB tibalah di Jakarta. Tempat pertama yang dikunjungi ialah Masjid Istiqlal. Para peserta Stumed menikmati keistimewaannya dan tak lupa mengabadikan moment dengan foto bersama. Setelah semua selesai, pada pukul 09.00 WIB perjalanan dilanjutkan menuju Lembaga Sensor Film (LSF).
Setibanya di LSF, peserta Stumed disambut hangat dengan tempat seminar yang nyaman dan sajian snack oleh pihak LSF. Seminar LSF mengangkat tema "Gerakan Nasional Budaya Sensor Film," yang disampaikan oleh Bapak Hadi Artomo, M.Sn. dan Dr. Zakia Ramallah, M.Sn selaku anggota LSF yang sangat kompeten di bidangnya.
Salah satu peserta Stumed, Nur Abdillah menyampaikan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda tentang pentingnya memilih tontonan sesuai usia, agar film yang ditonton dapat memberikan dampak positif bagi setiap individu.
"Kunjungan ke Lembaga Sensor Film dalam rangka Stumed memberikan banyak pelajaran berharga. Salah satu hal yang paling membekas bagi saya adalah soal batasan umur penonton. Awalnya saya kira klasifikasi usia hanya formalitas, tapi ternyata itu adalah upaya serius untuk melindungi masyarakat, terutama anak dan remaja, dari konten yang belum layak mereka konsumsi. Apalagi kita sebagai mahasiswa, yang sedang belajar dan bersiap terjun ke dunia media, harus lebih sadar dan peka terhadap pentingnya tayangan yang sesuai usia. Karena di balik sebuah film, ada dampak yang nyata bagi cara pikir dan perilaku penontonnya," jelas Abdi.
Setelah selesai kunjungan di LSF, peserta istirahat untuk Sholat zuhur. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju studio Trans 7. Setibanya di studio Trans 7, para peserta dijelaskan materi mengenai stasiun televisi Trans 7, dilanjutkan room tour dan melihat bagaimana proses produksi salah satu acara di Trans 7 yaitu ARISAN yang dibintangi oleh Surya Insomnia.
Peserta melihat langsung bagaimana proses produksi sebuah siaran di televisi, ini merupakan ilmu dan pengalaman yang berharga, dan sangat menyenangkan.
Salah satu panitia Stumed, Nayla Syarifah mengungkapkan perasaan bahagia dan bangga karena sukses menyelenggarakan acara yang luar biasa ini. Sebuah pengalaman yang sangat berkesan dan tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan ini.
"Sebagai panitia, saya merasa sangat berkesan dan bersyukur bisa menjadi bagian dari acara Study Media HMJ KPI 2025 yang luar biasa ini. Kepada tim LSF dan Trans 7, terima kasih telah memberikan kesempatan luar biasa ini. Bagi teman-teman yang berkesempatan mengikuti acara serupa, jangan ragu untuk berpartisipasi. Pengalaman ini benar-benar berharga dan akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Sekali lagi, terima kasih teman teman panitia atas kerja sama terselenggaranya Study Media dan segenap tim LSF serta crew Trans 7 atas ilmu dan pengalaman yang luar biasa ini," ungkap Nayla.
Aliva Briliana, salah satu peserta Stumed juga menyampaikan rasa terima kasih dan bangga atas kesempatan belajar yang tidak hanya teori tetapi juga secara praktik. Harapan kedepannya Stumed bisa dilaksanakan lebih dari satu hari, agar dapat mengunjungi lebih banyak destinasi dan tempat belajar menarik lainnya.
"Aku suka dan seneng banget, merasa bisa dapat privilege karena bisa berkunjung langsung di tempat Lembaga Sensor Film dan studio Trans 7, karena menurut aku kesempatan ini ga bisa didapetin semua orang, dan untungnya sekali dari pihak HMJ, mengadakan acara ini, yang berarti memberikan kami wadah untuk mengexsplor, bagaimana sih studio Trans 7, dan cara kerja di LSF. Terima kasih juga kepada panitia Study Media ini udah ngadain acara sebagus ini, mungkin usul untuk diadakan kembali kegiatan seperti ini, dan kalau bisa hari nya ditambah dan destinasinya juga, karena sejujurnya kegiatan yang macam ini membuat kita belajar untuk bisa melihat bagaimana sih realita di lapangan, dan pastinya sih menambah pengalaman berharga dan ilmu bermanfaat," pungkas Aliva.
Studio Trans 7 menjadi tempat kunjungan terakhir, selesai dari studio Trans 7, semua makan bersama dan persiapan untuk pulang. Pukul 19.00 WIB semuanya mulai memasuki bus dan siap untuk perjalanan pulang ke Semarang. Sebelum memulai perjalanan, tentunya berdoa bersama memohon perlindungan dan kelancaran sampai ke Semarang. Saat perjalanan pulang, tidak lupa untuk berhenti di pusat oleh-oleh, semuanya sangat bersemangat membeli beragam oleh-oleh untuk orang-orang tersayang.
Reporter : Cantika Timuti Dwi Mutia
❤️❤️❤️
BalasHapus